Senin, 21 November 2011

TUGAS ETIKA PROFESIONAL (ETIKA DALAM BISNIS)

1. Berilah contoh penerapan etika dalam dunia bisnis pada era perdagangan bebas sekarang ini ! (min 5)
2. Sebutkan contoh dari situasi benturan kepentingan dalam dunia bisnis ! (min 5)
3. Menurut pendapat saudara, seperti apakah bisnis yang beretika dan bermoral itu ! sebutkan alasannya!


Jawab :
1) 1. Etika bisnis itu harus dapat dipercayai. Jika perusahaan anda terbilang baru, sedang tergoncang atau mengalami kerugian, maka anda harus mengatakan dengan terbuka kepada klien anda.
    2. Etika bisnis itu diterapkan secara internal dan eksternal. Bisnis yang beretika memperlakukan setiap konsumen dan karyawannya dengan bermartabat dan adil. Etika juga diterapkan dalam ruang direksi, ruang negosiasi, di dalam menepati janji, dalam memenuhi kewajiban terhadap karyawan, buruh, pemasok, pemodal dll.
    3. Etika bisnis itu membutuhkan keuntungan. Bisnis yang beretika adalah bisnis yang dikelola dengan baik, memiliki sistem kendali internal dan bertumbuh.Etika adalah berkenaan dengan bagaimana kita hidup pada saat ini dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Bisnis yang tidak punya rencana untuk menghasilkan keuntungan bukanlah perusahaan yang beretika.
    4. Etika bisnis itu membutuhkan perencanaan bisnis. Sebuah perusahaan yang beretika dibangun diatas realitas sekarang, visi atas masa depan dan perannya di dalam lingkungan. Etika bisnis tidak hidup diruang hampa. Semakin jelas rencana sebuah perusahaan tentang pertumbuhan, stabilitas, keuntungan dan pelayanan, maka semakin kuat komitmen perusahaan tersebut terhadap praktik bisnis.
    5. Etika bisnis itu dibangun berdasarkan etika pribadi. Tidak ada perbedaan yang tegas antara etika bisnis dengan etika pribadi.
    6. Etika bisnis itu membutuhkan kejujuran. Bukan jamamnya lagi bagi perusahaan untuk membohongi pihak lain dalam menyembunyikan cacat produknya.

2)  1. Segala kepentingan pribadi yang berhubungan dengan kepentingan perusahaan. contohnya pada saat seorang karyawan mendapatkan tugas keluar kota dari perusahaan tempat dia bekerja dia memanfaatkan sebagian dari waktu tersebut untuk sekalian berlibur dengan anggota keluarganya.
     2. Segala penerimaan dari keuntungan, dari seorang/organisasi/pihak ketiga yang berhubungan dengan perusahaan. contohnya menerima bingkisan dari klien yang ditunjukan pegawainya bukan untuk perusahaan tempat pegawai tersebut bekerja.
     3. Segala hubungan bisnis atas nama perusahaan dengan personal yang masih ada hubungan keluarga (family) atau dengan perusahaan yang dikontrol oleh personal tersebut. Contoh : seorang karyawan disuatu perusahaan memasukkan anggota keluarganya untuk dapat menempati suatu posisi di perusahaan tersebut tanpa harus melewati tahapan recuritment seperti para pencari kerja lainnya.
     4. Segala posisi dimana karyawan dan pimpinan perusahaan mempunyai pengaruh atau kontrol terhadap hasil evaluasi pekerjaan atau kompensasi dari personal yang masih ada hubungan keluarga. Contoh : Seorang menejer memberikan evaluasi hasil kerja yang baik terhadap anggota keluargannya yang bekerja diperusahaan itu juga, padahal hasil kinerja dari anggota keluarganya itu tidak sesuai dengan hasil laporan yang dilaporkan manajer tersebut.
    5. Segal penggunaan pribadi maupun berbagai atas informasi rahasia perusahaan demi suatu keuntungan pribadi, seperti anjuran untuk membeli atau menjual barang milik perusahaan atau produk, yang didasarkan atas informasi rahasia tersebut. Contoh : Seorang karyawan disuatu perusahaan memberikan atau membocorkan rahasia perusahaan kepada temannya yang bekerja disuatu perusahaan yang bergerak dibidang usaha yang sama.

3) Menurut pendapat saya bisnis yang beretika dan bermoral adalah bisnis yang dikelola dengan baik dan tunduk pada norma-noram yang ada pada masyarakat, bisnis yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan etika bertindak sebagai rambu-rambu yang merupakan kesepakatan secara rela dari  semua anggota suatu kelompok.
  Alasannya, karena jika para pelaku bisnis menaati norma-norma yang ada maka akan menjamin dan terciptanya kegiatan persaingan bisnis yang sehat, seimbang, selaras, dan serasi tanpa ada pihak yang dirugikan.
1